berpose sebelum memasuki pesawat Lufthansa -Frankfurt- |
mendarat di Dresden dengan aman, disambut salju yang begitu tebal dan menyeret kopor menuju Apartemen yang jaraknya cukup jauh dari halte bus |
aku berlari sekencang mungkin menerobos meja imigrasi dengan
berteriak,
"I am late" sambil menujukkan tiket kepada petugas, hanya
tinggal 5 menit waktuku untuk mencapai gate penerbangan berikutnya, nafasku
tersengal sengal ketika sampai di meja khusus penerbangan Lufthansa di gate 13, penerbangan yang selanjutnya
akan membawaku ke Dresden. Jarak gate tempat pesawat landing dengan gate untuk
penerbanganku berikutnya ternyata cukup jauh. Aku masih mengatur nafas sambil
menujukkan tiket kepada seorang wanita penjaga meja. Dia tersenyum manis sambil
berkata,
"pesawat anda baru saja take off" aku melotot dan melirik jam
tangan, jam 9 tepat, artinya aku terlambat 10 menit. Aku di Frankfurt di kota
yang sama sekali asing bagiku dan sekarang ketinggalan pesawat pula. Aku
bengong...melalui kaca besar airport aku tatap salju yang turun dengan deras, mematung untuk sekian detik dan kemudian aku dengar,
"tapi saya akan
atur flight anda agar dapat terbang dengan pesawat berikutnya"
aku tersenyum tak kalah
manis dan berkata, " Danke, this is not my fault, the flight from Singapore
was taking off late" dia membalas senyuman dan melakukan tugasnya memasukkan namaku untuk penerbangan berikutnya sebagai penumpang cadangan.
Oh seketika salju dingin di luar terasa hangat sehangat kopi pagi yang tersedia dengan gratis di airport itu.
Oh seketika salju dingin di luar terasa hangat sehangat kopi pagi yang tersedia dengan gratis di airport itu.
Satu jam kemudian saya sudah di atas pesawat yang membawa ke Dresden. Salju masih turun dengan deras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar